Hulu Sungai Citarum Cisanti

Hulu Sungai Citarum Cisanti atau biasa disebut Situ Cisanti (Danau Cisanti: bahasa Indonesia) yang berlokasi di kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung Jawa Barat adalah tempat dimana terletak mata air hulu sungai Citarum yang sangat bersih. Sungai Citarum yang kita kenal sebagai "penyebab" Banjir di beberapa wilayah di kota Bandung seperti banjir di Dayeuhkolot, ternyata jauh di puncak sana berpangkal di hulu sungai yang sangat bersih, memiliki keindahan alam hutan yang menakjubkan.

Hulu Sungai Citarum Cisanti beberapa kali mengalami perubahan, dan kini sudah diperbaiki pemerintah daerah dengan membangun tembok pembatas sisi danau, saluran pengatur air, dan memperdalam danau tersebut sebagai tempat hidup bebarap ikan, tutut, kerang, dan udang. Disamping itu dapat memberikan kenyamanan bagi warga setempat dan bagi para pengunjung luar yang datang untuk berwisata.

Di atas Hulu Sungai Citarum Cisanti adalah Gunung Wayang dengan hutannya yang masih lebat dan dilindungi sebagai radiator alam. Selain sebagai tempat wisata, Situ Cisanti dibangun sebagai cadangan air untuk lahan pertanian masyarakat di sekitarnya seperti Cibeureum, Pajaten, Lebaksari, Pasir Tengah, dan daerah pertanian lainnya yang dapat dicapai oleh air yang berasal dari hulu sungai ini.

Hulu Sungai Citarum
Tangga masuk ke situ Cisanti (hulu sungai Citarum)
Masyarakat Kecamatan Kertasari yang mayoritas petani sayuran memanfaatkan Situ Cisanti sebagai cadangan air untuk menyiram tanaman sayura yang dibudidayakan. Cadangan air ini menjadi kebutuhan vital khususnya di musim kemarau. Itulah alasan kenapa hulu sungai Citarum Cisanti harus tetap dilestarikan.

Warga di sekitar situ Cisanti menjadikan budidaya sayuran sebagai pekerjaan pokok sehari-hari. Adapun sayuran yang dibudidayakan di Kecamatan Kertasari di antaranya adalah kubis/kol, wortel, cabe, tomat, bawang daun, bawang merah, kentang, sawi, bakcoy, petsay, dan sosin.

Cisanti, Hulu Sungai Citarum
Keindahan Situ Cisanti
Para petani yang memiliki lahan di pegunungan atau di daerah yang lebih tinggi dari sungai dan situ Cisanti, mereka menanam sayuran hanya di musim penghujan saja dengan alasan tidak adanya pengairan normal untuk tanaman sayuran yang dibudidayakan. Namun demikian untuk para petani dengan modal tinggi yang sudah berkembang, mereka tetap menanam sayuran meskipun di musim penghujan karena mereka dapat menggunakan motor penyedot air untuk menyiram tanaman yang dibudidayakan.

Apabila hulu sungai Citarum Cisanti tidak dijaga kelestariannya, selain dapat merusak keindahan alam pegunungan, juga dapat mengakibatkan para petani kehilangan cadangan air untuk tanaman mereka ketika datang musim kemarau. Untuk menjaga kelestarian situ Cisanti tentu dibutuhkan campur tangan semua pihak termasuk warga sekitar dan pemerintah daerah sehingga tempat tersebut dapat menjadi salah satu tempat pariwisata sekaligus menjadi sumber air.

Comments

Popular posts from this blog

Menghitung Arus, Tegangan, Daya, dan Resistansi Pada Rangkaian Seri

Kapasitor atau Condensator

Menghitung Arus, Tegangan, Daya, dan Resistansi pada Rangkaian Paralel