7InfoMedia

Anda pasti sering melihat kaos tiga dimensi (kaos 3D) di berbagai toko atau distro baju baik online ataupun offline. Kaos 3D tersebut dibuat dengan berbagai teknik. Ada yang disablon, di-print langsung pada kaos, ada juga yang dibuat dengan printing sublimation dimana gambar dicetak terlebih dahulu pada transfer paper kemudian ditempel pada kaos dengan cara pemanasan (hot press). Kaos gambar 3D ini banyak digemari khususnya kalangan remaja karena selain tampak real, juga desain pada kaos umumnya bisa dipesan sesuai keinginan (custom). Di bawah ini Anda akan melihat teknik pembuatan kaos 3D dengan cara dilukis dengan mengkombinasikan teknik manual dengan koas dan air brush menggunakan cat khusus. Cat yang digunakan harus bagus sehingga hasilnya maksimal, tidak akan luntur saat dicuci, dan tidak lengket saat disetrika. Ini tentu berbeda dengan kaos 3D sablon dengan bahan plastisol yang akan lengket saat disetrika langsung. Kelebihan kaos sablon prosesnya bisa cepat, bisa sekali

Cireng adalah makanan ringan khas Sunda yang terbuat dari aci (tepung kanji) atau tapioka dengan cara digoreng. Cireng sendiri adalah singkatan dari Aci Goreng atau Aci Digoreng. Makanan ringan ini bukan saja salah satu jajanan favorit anak-anak di sekolah tetapi juga sangat digemari remaja dan dewasa khususnya ibu-ibu rumah tangga yang suka dengan rasa pedas. Ia bersama suami dan keluarga sudah merintis usaha ini sejak tujuh tahun yang lalu tanpa bantuan karyawan luar, hanya dikerjakan keluarga. Saat ini sudah memiliki 25 orang karyawan khusus jualan dan 15 orang karyawan khusus produksi termasuk persiapan bahan baku.  Ateu adalah nama panggilan pengelola sekaligus owner Cireng Ateu yang kemudian dijadikan merek/ label produk. Video berikut meliput sebagian proses produksi dan wawancara singkat bersama Ibu Hj. Tenny Maryati, owner Cireng Ateu di tempat produksi. Bisnis ini dimulai dengan sebuah ide sederhana namun bermakna, "Ingin membuat jajanan yang disukai anak ya

Dengan memanfaatkan aliran sungan Palayangan di Kampung Singkur, penduduk setempat sengaja membuat kincir kayu pembangkit listrik tenaga air untuk keperluan sehari-hari khusunya penerangan. Alasannya karena di kawasan tersebut ada keluarga yang belum bisa menikmati listrik dari PT. PLN. Meski hanya bisa sebagai penerangan, tetapi mereka sudah merasa cukup untuk keperluan di malam hari atau ketika hari menjelang gelap. Kampung Singkur sendiri berada di atas sungai Palayangan sehingga dari kincir yang menjadi sumber listrik ditarik kabel untuk menjangkaunya. Air sungai dipisahkan dari bagian yang lebih tinggi sehingga terdapat dua aliran air yang berdampingan. Yang pertama adalah sungai utama sedang yang kedua adalah selokan kecil untuk mengalirkan air pada kincir kayu. Putaran yang dihasilkan akan memutarkan motor pembangkit listrik melalui roda dan pan belt yang terpasang secara sederhana. Dari sanalah kemudian bisa menghasilkan sumber listrik untuk penerangan di malam hari.

Hanya dari kardus bekas minuman atau bekas makanan kita bisa membuat berbagai karya kerajinan seperti halnya dispenser yang bisa sahabat saksikan sendiri melalui video di bawah. Bahan yang dibutuhkan untuk membuat dispenser kardus ini sangat mudah, begitu juga dengan peralatan untuk membuatnya karena semua ada di sekitar kita. Cara membuatnya pun sangat mudah dan tidak memerlukan waktu lama. Bahan yang dibutuhkan: Kardus bekas Suntikan Lem bakar Timah Solasi Aerator Akuarium Saklar Listrik Soft drink dan botolnya (Sprite, Coca-cola, Teh Botol, atau minuman lain) Selang Plastik Peratalan yang dibutuhkan: Pisau Cutter Gunting Glue Gun (Pemanas Lem Bakar) Solder Penggaris Pensil/ Ballpoint Tang Cara membuatnya: Buat gambar sketsa pada kardus bekas sesuai ukuran botol softdrink yang akan dipakai dan aerator akuarium karena akan disimpan di dalam.  Potong kardus tersebut sesuai sketsa gambar yang tadi telah dibuat. Satukan (sambungkan) setiap potong kard