SBY Disadap Australia

Hubungan bilateral antara negara Indonesia dan Australia akhir-khir ini terlihat kurang harmonis sehubungan dengan kasus penyadapan telepon Presiden SBY oleh Australia. Padahal sebelumnyaselama ini kemitraan Indonesia dengan Australia sesama bangsa demokratis cukup baik. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa tak habis pikir kenapa yang disadap adalah kawan dan bukan lawan.

Menurut Yusril Ihza Mahendra, respon SBY berbeda dengan respon Soeharto terhadap Uni Soviet di tahun 70-an yang melakukan kegiatan mata-mata terhadap pemerintahan Indonesia. Saat itu Soeharto (mantan presiden Republik Indonesia) mengusir diplomat Uni Soviet dan meminta negaranya untuk mengurangi jumlah diplomat di Jakarta.

Peristiwa SBY disadap Australia ini membuat rakyat Indonesia turut tersinggung, padahal sejak tahun 2005 Indonesia dan Australia sudah membuat kesepakatan untuk membangun kerjasama strategis di berbagai bidang termasuk bidang pendidikan dan pariwisata. Banyak kalangan politisi yang menilai SBY terlalu lamban menanggapi peristiwa penyadapan ini. Respon SBY baru terlihat setelah telepon istrinya Ani Yudhoyono ikut disadap intelejen Australia.

Negara ini adalah milik seluruh bangsa Indonesia, bukan milik presiden SBY dan kalangan pejabat pemerintahan saja. Rakyat berhak mendapat penjelasan dari presiden tentang kasus penyadapan ini. Jangan sampai peristiwa ini dapat menggangu kedaulatan kita termasuk dalam hal perekonomian dan keamanan nasional. Sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat, kita wajib mempertahankan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dari berbagai ancaman luar termasuk dari negara Australia.

Bagaimana SBY disadap Autralia
Seiring kemajuan teknologi informasi, kini sangat mudah untuk membuat suatu alat elektonik yang dapat difungsikan untuk melakukan penyadapan, baik dalam bentuk suara ataupun gambar. Hanya dengan menyimpan chip khusus pada phoncell atau menyimpan perangkat elektronik kecil di suatu tempat, maka semua aktifitas komunikasi di ruangan tersebut dapat dengan mudah dipantau dan direkam dari seluruh dunia. Yang jadi permasalahan adalah kenapa bisa demikian? Apa karena tenologi kita kalah jauh dari teknologi yang mereka miliki?

Terlepas dari beragam alasan dan argumen yang muncul dari berbagai kalangan, pemerintah harus meningkatkan keamanan bangsa melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan penyempurnaan teknologi untuk meningkatkan keamanan sehingga dapat mencegah kasus seperti ini terulang lagi.

Comments

Popular posts from this blog

Menghitung Arus, Tegangan, Daya, dan Resistansi Pada Rangkaian Seri

Kapasitor atau Condensator

Menghitung Arus, Tegangan, Daya, dan Resistansi pada Rangkaian Paralel