Itulah Indonesia
Indonesia. Siapa yang tidak kenal dengan Indonesia, negara kepulauan di Asia Tenggara yang serba kaya. Kaya dengan kesuburannya, kaya dengan sumber alamnya, kaya dengan hasil hutannya, kaya dengan koruptornya, kaya dengan kemacetannya, dan masih banyak kekayaan yang menjadi ciri khas Indonesia. Sayangnya luas wilayah dengan dukungan sumber daya yang melimpah belum bisa mengubah negara Indonesia ke dalam kategori negara maju. Kenapa? Salah satunya adalah pengelolaan sumber daya dan penegakan hukum.
Sekaya apapun sumberdaya dan seluas apapun wilayah suatu negara, tidak akan dapat menjadi faktor pendukung kemajuan negara tersebut jika tidak dibarengi metode pengelolaan yang benar. Bukan itu saja, se-profesional apapun teknik pengelolaan sumberdaya jika para aktornya tidak taat hukum, maka tunggulah kehancurannya.
Yang paling dominan berada di posisi pengelola dan yang paling berwenang mengimplementasikan penegakan hukum adalah pemerintah. Itu sebabnya pemerintah adalah "Primary Key" kemajuan suatu negara.
Kalau kita perhatikan, banyak negara yang tidak sesubur dan seluas Indonesia tetapi bisa jauh lebih maju. Mereka mampu mengelola sumberdaya dan menegakkan hukum secara profesional sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan memberikan perlindungan hukum terhadap penduduknya. Kalau mereka bisa kenapa kita tidak?
Saya pikir untuk saat ini hal paling signifikan yang perlu diprioritaskan untuk kemajuan bangsa adalah ekonomi dan hukum. Bagaimana bisa meningkatkan kualitas pendidikan jika rakyat masih memikirkan "perut", bagaimana bisa berpolitik jika rakyat masih kelaparan, bagaimana bisa sejahtera jika masih banyak koruptor kelas kakap yang hobinya "mencuri" uang rakyat, dan bagaimana bisa tegak hukum jika hukum masih bisa dijualbelikan dengan mudah.
Ya, memang itulah Indonesia, negara yang berdaulat dan penduduknya terkenal sopan dan ramah. Ramah dalam memberi sangsi dan sopan dalam memutuskan hukuman, akibatnya hukum menjadi permainan kalangan tertentu dan tidak lagi menjadi "hantu" bagi para pelanggar hukum. Benar gak?
Saya yakin, sahabat pasti pernah menyaksikan bagaimana sulitnya pelajar SD yang bekerja keras pergi ke sekolah setiap hari. Selain harus menempuh jarak yang cukup jauh, mereka pun harus melintasi berbagai rintangan yang notabene tidak sebanding dengan usia dan fisiknya. Licinnya tanah, terjalnya bebatuan, aliran deras sungai, jembatan tali, dan masih banyak lagi rintangan yang harus mereka lewati. Di sisi lain, para pelajar dengan mudahnya menikmati pelajaran di sekolah dengan beragam fasilitas yang memadai. Lengkap dengan perpustakaan, laboratorium, komputer, dan fasilitas pendukung lainnya. Berangkat ke sekolah pun diantar jemput dengan mobil mewah atau dengan kendaraan khusus. Sepertinya kesejahteraan hanya milik kalangan tertentu saja. Maklum, itulah Indonesia.
Sebagai seorang blogger yang tidak mampu berpolitik, tidak mampu memimpin, dan tidak mampu menegakan hukum, saya hanya berharap suatu saat Indonesia dapat maju, aman, dan sejahtera. Saya hanya mampu "ngomel" melalui blog ini, tidak lebih. Semoga pada Pemilu 2014 nanti, rakyat dapat memilih pemimpin yang tidak "buta" dan peduli terhadap nasib rakyat.
Sekaya apapun sumberdaya dan seluas apapun wilayah suatu negara, tidak akan dapat menjadi faktor pendukung kemajuan negara tersebut jika tidak dibarengi metode pengelolaan yang benar. Bukan itu saja, se-profesional apapun teknik pengelolaan sumberdaya jika para aktornya tidak taat hukum, maka tunggulah kehancurannya.
Yang paling dominan berada di posisi pengelola dan yang paling berwenang mengimplementasikan penegakan hukum adalah pemerintah. Itu sebabnya pemerintah adalah "Primary Key" kemajuan suatu negara.
Kalau kita perhatikan, banyak negara yang tidak sesubur dan seluas Indonesia tetapi bisa jauh lebih maju. Mereka mampu mengelola sumberdaya dan menegakkan hukum secara profesional sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan memberikan perlindungan hukum terhadap penduduknya. Kalau mereka bisa kenapa kita tidak?
Saya pikir untuk saat ini hal paling signifikan yang perlu diprioritaskan untuk kemajuan bangsa adalah ekonomi dan hukum. Bagaimana bisa meningkatkan kualitas pendidikan jika rakyat masih memikirkan "perut", bagaimana bisa berpolitik jika rakyat masih kelaparan, bagaimana bisa sejahtera jika masih banyak koruptor kelas kakap yang hobinya "mencuri" uang rakyat, dan bagaimana bisa tegak hukum jika hukum masih bisa dijualbelikan dengan mudah.
Ya, memang itulah Indonesia, negara yang berdaulat dan penduduknya terkenal sopan dan ramah. Ramah dalam memberi sangsi dan sopan dalam memutuskan hukuman, akibatnya hukum menjadi permainan kalangan tertentu dan tidak lagi menjadi "hantu" bagi para pelanggar hukum. Benar gak?
Saya yakin, sahabat pasti pernah menyaksikan bagaimana sulitnya pelajar SD yang bekerja keras pergi ke sekolah setiap hari. Selain harus menempuh jarak yang cukup jauh, mereka pun harus melintasi berbagai rintangan yang notabene tidak sebanding dengan usia dan fisiknya. Licinnya tanah, terjalnya bebatuan, aliran deras sungai, jembatan tali, dan masih banyak lagi rintangan yang harus mereka lewati. Di sisi lain, para pelajar dengan mudahnya menikmati pelajaran di sekolah dengan beragam fasilitas yang memadai. Lengkap dengan perpustakaan, laboratorium, komputer, dan fasilitas pendukung lainnya. Berangkat ke sekolah pun diantar jemput dengan mobil mewah atau dengan kendaraan khusus. Sepertinya kesejahteraan hanya milik kalangan tertentu saja. Maklum, itulah Indonesia.
Sebagai seorang blogger yang tidak mampu berpolitik, tidak mampu memimpin, dan tidak mampu menegakan hukum, saya hanya berharap suatu saat Indonesia dapat maju, aman, dan sejahtera. Saya hanya mampu "ngomel" melalui blog ini, tidak lebih. Semoga pada Pemilu 2014 nanti, rakyat dapat memilih pemimpin yang tidak "buta" dan peduli terhadap nasib rakyat.
Comments
Post a Comment
Mohon maaf, komentar tanpa identitas, komentar spam, komentar yang memancing perselisihan, melanggar norma, dan komentar iklan akan dihapus.