Kewarganegaraan Indonesia : Identitas Nasional

Latar belakang perlunya Negara

  1. Menurut ahli Tata Negara Sokrates, Aritoteles, dan plato adanya negara dimulai 400 tahun sebelum masehi. Perlunya negara menurut Thomas Van Aquino didorong oleh dua hal yaitu:
    • Manusia sebagai mahluk sosial (animal sosial)
    • Makhluk politik (animal politicum)
  2. Menurut Thomas Hobes keberadaan Negara sangat diperlukan sbg tempat berlindung bagi individu, kelompok, dan masyarakat yang lemah dari tindakan individu, kelompok, dan masyarakat, maupun penguasa yang kuat (otoriter), krn menurutnya, manusia dengan manusia lainnya seperti serigala (homo homini lupus).

Hakikat Bangsa

Konsep Bangsa memiliki 2 (dua) pengertian (Badri Yatim, 1999), dalam pengertian sosiologis antropologis dan bangsa dalam arti politis.

Bangsa Dalam Pengertian Sosiologis Antropologis

Persekutuan hidup masyarakat yang berdiri sendiri yangg masing-masing anggota persekutuan hidup tsb merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama, dan adat istiadat. (primordial);
  1. Satu negara dapat terdiri dari beberapa bangsa. Misalnya Amerika serikat, ( bangsa negro, bangsa arab, bangsa indian, bangsa Yahudi, China, dan lain-lain), (Heterogen).
    Sri lanka terdiri dari (bangsa sinhala dan bangsa Tamil), Yugoslavia dahulu terdiri dari (bangsa Bosnia, Serbia, Montenegro).
  2. Suatu Bangsa dpt pula tersebar di bbrp negara; Bangsa Arab tersebar di bbrp negara disekitar Timur Tengah; Bangsa Yahudi terdapat di bbrp negara eropa dan Amerika.

Bangsa Dalam Arti Politis

Suatu masyarakat dalam suatu daerah yg sama dan mrk tunduk pd kedaulatan negaranya sbg sistem kekuasaan tertinggi keluar dan kedalam, mrk diikat oleh kekuasaan politik yaitu, negara. misalnya, bangsa indonesia (arti politis) setelah terciptanya negara indonesia.

Proses Pembentukan bangsa dan negara

Ada dua proses pembentukan bangsa – dan negara (Ramlan Surbakti, 1999) yaitu:
  1. Model Ortodoks
    Bermula dari adanya suatu bangsa terlebih dahulu, kemudian bangsa itu membentuk satu negara tersendiri. Contoh; bangsa Yahudi.
  2. Model Mutakhir
    Berawal dr adanya negara terlebih dahulu yang terbentuk melalui proses tersendiri, penduduk negara merupakan sekumpulan suku bangsa dan ras. Contoh; kemunculan negara amerika serikat tahun 1776.

IDENTITAS NASIONAL

Istilah Identitas Nasional dapat disamakan dengan identitas kebangsaan, secara etimologis, identitas nasional dari kata “identitas” dan “nasional”. Identitas berasal dari bahasa Inggris identity memiliki pengertian harfiah; ciri, tanda, atau jati diri yang melekat pada seorang, kelompok masyarakat bahkan suatu bangsa sehingga dengan identitas membedakan dengan yang lain.

Kata “Nasional” menunjuk pada konsep kebangsaan. Nasional menunjuk pada kelompok-kelompok persekutuan hidup manusia yang lebih besar dari sekedar pengelompokan berdasarkan ras, agama, budaya, bahasa, dan sebagainya. Identititas nasional lebih merujuk pada identitas bangsa dalam pengertian politik.

Faktor Pembentukan Identitas Bersama

Faktor-faktor yg diperkirakan menjadi Identitas bersama suatu bangsa, meliputi Primordial, sakral, tokoh, Bhineka Tunggal Ika, sejarah, perkembangan ekonomi, dan kelembagaan (Ramlan Surbakti 1999).

A. Primordial
Meliputi; ikatan kekerabatan (darah dan keluarga), kesamaan suku bangsa, daerah asal (homeland), bahasa, dan adat istiadat. mrp identitas yg menyatukan masyarakat sehingga mereka dapat membentuk bangsa-negara.

B. Sakral
Berupa kesamaan agama yg dipeluk oleh masyarakat, contohnya agama katolik mampu membentuk beberapa negara di Amerika Latin, ideologi merupakan faktor sakral yg membentuk nasionalitas baru diikat oleh kesamaan ideologi, contoh Uni Sovyet, Kuba ideologi komunis.

C. Tokoh
Pemimpin di beberapa negara bisa disebut penyambung lidah rakyat,pemersatu rakyat,dan simbol persatuan bangsa yg bersangkutan. Bbrp contoh, misalnya mahatma gandhdi india, tito di Yugoslavia, Nelson Mandela, di Afrika Selatan dan Soekarno di Indonesia.

D. Bhineka Tunggal Ika
Kesediaan warga bangsa untuk bersatu dalam perbedaan (unity in diversity), maksud dari Bersatu dalam perbedaan adalah kesediaan warga bangsa untuk setia pada lembaga yang disebut negara dan pemerintahannya tanpa menghilangkan suku bangsa, adat, ras,dan agamanya.

E. Sejarah
Persepsi yang sama tentang pengalaman masa lalu, seperti sama-sama menderita karena penjajahan, tidak hanya melahirkan solidaritas tetapi juga melahirkan tekad dan tujuan yang sama antar anggota masyarakat

F. Perkembangan Ekonomi
Perkembangan ekonomi (industrialisasi) akan melahirkan spesialisasi pekerjaan dan profesi sesuai aneka kebutuhan masyarakat, dmn adanya ketergantungan anggota masyarakat krn perkembangan ekonomi, akan semakin besar solidaritas dan persatuan dalam masyarakat. Solidaritas yang terjadi karena perkembangan ekonomi oleh Emile Dirkhiem disebut solidaritas organis. Berlaku di masyarakat maju seperti : Amerika Utara, dan Eropa Barat.

G. Lembaga
Lembaga-lembaga dalam pemerintahan dan politik, lembaga-lembaga2 seperti Birokrasi, angkatan bersenjata, pengadilan, dan partai politik, melayani dan mempertemukan warga tanpa membeda-bedakan asal-usul dan golongan. Kerja dan prilaku politik dapat mempersatukan orang sebagai satu bangsa.

Pengertian Negara Menurut Para Ahli

  1. Negara menurut Jhon Locke (1632-1704) dan Rousseau (1712-1778) dalam buku ilmu negara (1993), suatu badan atau organisasi hasil dari perjanjian masyarakat.
  2. Negara menurut Mac Iver adalah suatu negara harus memenuhi tiga unsur pokok, yaitu pemerintahan, komunitas atau rakyat, dan wilayah tertentu.
  3. Kranenburg, Negara ialah organisasi yang timbul krn kehendak dari suatu golongan atau bangsanya sendiri

Unsur – unsur Terbentuknya Negara

  1. Rakyat
    Rakyat adalah orang-orang yang bertempat tinggal di wilayah itu, tunduk pada kekuasaan negara dan mendukung negara yang bersangkutan.
  2. Wilayah
    Wilayah adalah daerah yang menjadi kekuasaan negara menjadi tempat tinggal bagi rakyat negara, wilayah negara mencakup wilayah darat, laut dan ,udara.
  3.  Pemerintah yang berdaulat
    Penyelenggaraan negara yang memiliki kekuasaan menyelenggarakan pemerintahan di negara tersebut, pemerintahan di negara tersebut memiliki kedaulatan ke dalam maupun keluar.
    Kedaulatan kedalam: negara memiliki kekuasaan utk ditaati oleh rakyatnya.
    Kedaulatan keluar: negara mampu mempertahankan diri dari serangan negara lain.
Unsur rakyat, wilayah, dan pemerintah yang berkedaulatan merupakan unsur konstitutif / pembentuk mutlak harus terpenuhi, pengakuan dari negara lain unsur deklaratif, unsur yang sifatnya menyatakan, bukan unsur mutlak.

Sipat Organisasi Negara

  1. Memaksa: setiap negara dapat memaksakan kehendak dan kekuasaannya, baik melalui jalur hukum maupun jalur kekuasaan atau kekerasan.
  2. Monopoli: setiap negara menguasai hal-hal tertentu demi tujuan negara tanpa ada saingan. negara memiliki hak untuk melarang sesuatu yang bertentangan dan menganjurkan sesuatu yang dibutuhkan masyarakat.
  3. Sifat Totalitas: semua hal tanpa kecuali mencakup kewenangan negara, semua orang harus membayar pajak, semua orang wajib membela negara, semua orang sama dihadapan hukum/berdasarkan hukum dan sebagainya.

Teori Terjadinya Negara


A. Secara teoritis adalah apa yang dihasilkan lebih krn hasil pemikiran para ahli tsb bukan berdasarkan kenyataan Faktual.
Beberapa teori terjadinya Negara:
  1. Teori Hukum alam (Plato dan Aristoteles)
    Terjadinya negara sesuatu yg alamiah. Bahwa segala sesuatu itu berjalan menurut hukum alam, yaitu mulai lahir, berkembang, mencapai puncaknya, layu, dan akhirnya mati.
  2. Teori Ketuhanan (Frederich Julius Sthal, Thomas Aquinas, dan Agustinus)
    Muncul setelah lahirnya agama-agama besar di dunia. Menurut teori ketuhanan terjdnya negara karena kehendak tuhan didasari kepercayaan bahwa segala sesuatu berasal dari tuhan dan terjadi atas kehendak tuhan.
  3. Teori perjanjian menjelang abad pencerahan (Thomas Hobes, Jhon Locke, J.J. Rousseau dan Montesquieu).
    Teori perjanjian muncul sebagai reaksi atas teori hukum alam dan kedaulatan tuhan, kedua teori tersebut belum mampu menjelaskan dengan baik terjdnya negara. menurut teori perjanjian negara terjadi sebagai hasil perjanjian antar manusia/individu,

B. Proses terjadinya negara
Berdasarkan Faktual terbentuknya Negara di antaranya:
  1. Penaklukan atau Occupatie
    Suatu daerah yang tidak dipertuankan kemudian diambil alih dan didirikan negara di wilayah itu. Misalnya Liberia daerah kosong yang dijadikan negara oleh para budak negro yg dimerdekakan oleh orang Amerika
  2. Peleburan (fusi) suatu penggabungan dua atau lebih negara menjadi negara baru.
  3. Pemecahan
    Terbentuknya negara-negara baru akibat pecahnya negara lama sehingga negara sebelumnya tidak ada lagi.
  4. Pemisahan diri
    Terpisahnya suatu bagian wilayah negara kemudian terbentuk negara baru
  5. Perjuangan / revolusi
    Hasil perjuangan dari rakyat suatu wilayah yang umumnya dijajah negara lain kemudian memerdekan diri.
  6. Penyerahan atau pemberian
    Pemberian kemerdekaan kepada suatu koloni oleh negara lain yang umumnya bekas jajahannya. Inggris dan Francis yang memiliki wilayah jajahan di Afrika. Contoh Kongo dimerdekakan oleh Francis.
  7. Pendudukan terjadi pada wilayah ini tetapi tidak berpemerintahan. Misalnya Australia dimana ada penduduk aslinya (suku Aborigin ), merdeka pada tahun 1901.

Fungsi dan Tujuan Negara

Fungsi negara menurut beberapa ahli.

1. Jhon Locke
Seorang sarjana Inggris membagi fungsi negara menjadi tiga fungsi yaitu:
  1. Fungsi Legislatif, untuk membuat peraturan.
  2. Fungsi Eksekutif, untuk melaksanakan peraturan.
  3. Fungsi Federatif, untuk mengurusi urusan luar negeri dan urusan perang.

2. Montesquieu
Tiga fungsi negara menurut Montequieu adalah:
  1. Fungsi legislatif, membuat undang-undang
  2. Fungsi eksekutif, melaksanakan undang-undang
  3. Fungsi yudikatif, mengawasi agar semua peraturan ditaati (fungsi mengadili ) terkenal dengan istilah trias politika

3. Van Volen Hoven
Seorang sarjana dari Belanda menurutnya fungsi negara dibagi dalam:
  1. Regeling, membuat peraturan;
  2. Bestuur, menyelenggarakan pemerintahan;
  3. Rechtpraak, fungsi mengadili;
  4. Politie, fungsi ketertiban dan kenyamanan.

Tujuan Negara Menurut Para Ahli

  1. Harol j. laski , menciptakan keadaan di mana rakyatnya dapat mencapai terkabulnya keinginan –keinginan secara maksimal.
  2. Plato, memajukan kesusilaan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai mahluk sosial
  3. Thomas Aquinas dan agustinus, untuk mencapai penghidupan yang layak aman dan tentram dngn taat kpd dan dibawah pimpinan tuhan. Pemimpin negara menjalankan kekuasaan hanyalah berdasarkan kekuasaan tuhan yang diberikan kepdnya.

BANGSA DAN NEGARA INDONESIA

Hakikat Negara Indonesia

Faktor – faktor penting bagi pembentukan bangsa Indonesia
  1. Adanya persamaan nasib, yaitu penderitaan bersama selama penjajahan bangsa asing lebih kurang 350 tahun.
  2. Adanya keinginan bersama utk merdeka, melepaskan diri dari belenggu penjajahan.
  3. Adanya kesatuan tempat tinggal, yaitu wilayah nusantara yang membentang dari Sabang sampai Merauke.
  4. Adanya cita-cita bersama utk mencapai kemakmuran dan keadilan.

Proses Terjadinya Negara

Secara teoritis, perkembangan negara indonesia terjadi sesuai dengan keempat alinea.
  1. Terjdnya negara tidak sekedar dimulai dari proklamasi, tetapi adanya pengakuan akan hak setiap bangsa utk memerdekakan dirinya. inilah yg menjd sumber motivasi perjuangan (alinea 1 Pembukaan UUD 1945)
  2. Adanya perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah, yg menghasilkan proklamasi. Proklamasi baru mengantarkan ke pintu gerbang kemerdekaan. Jadi dengan proklamasi tidaklah selesai kita bernegara. Negara yang kita cita-citakan adalah menuju pd keadaan merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur (alinea II Pembukaaan UUD 1945)
  3. Terjadinya negara Indonesia a/ kehendak bersama seluruh bangsa indonesia, sbg keinginan luhur bersama, disamping itu kehendak dan atas rahmat Allah yang maha kuasa. (alinea ke III Pembukaan UUD 1945)
  4. Negara Indonesia perlu menyusun alat-alat kelengkapan negara yang meliputi tujuan negara, bentuk negara, sistem pemerintahan negara, UUD negara, dan dasar negara (alinea IV Pembukaan 1945)

IDENTITAS NASIONAL

Beberapa bentuk identitas nasional Indonesia adalah:
  1. Bahasa nasional atau bahasa persatuan
  2. Bendera negara yaitu merah putih
  3. Lagu kebangsaan yaitu Indonesia
  4. Lambang negara yaitu Garuda Indonesia
  5. Semboyan negara yaitu Bhineka Tunggal Ika
  6. Dasar falsafah negara yaitu Pancasila
  7. Konstitusi (hukum dasar ) negara yaitu UUD 1945
  8. Bentuk negara kesatuan Republik Indonesia yaitu berkedaulatan rakyat . Bentuk negara kesatuan bentuk pemerintahan republik. Sistem politik yang digunakan demokrasi (kedaulatan rakyat)
  9. Konsepsi wawasan nusantara
  10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional berbagai kebudayaan dari berbagai kelompok-kelompok bangsa Indonesia, kebudayaan nasional adalah puncak-puncak dari kebudayaan daerah.

Comments

Popular posts from this blog

Menghitung Arus, Tegangan, Daya, dan Resistansi Pada Rangkaian Seri

Menghitung Arus, Tegangan, Daya, dan Resistansi pada Rangkaian Paralel

Kapasitor atau Condensator