Siapa yang Gila? Kita Semua atau Pengacara Eyang Subur?

Lucu sekali rasanya seorang pengacara yang mengatakan "kita semua dibuat gila". Tadi pagi di salah satu stasiun televisi swasta pengacara Eyang Subur yang mungkin sudah kehabisan cara untuk membela kliennya berkata seperti itu.

Farhat Abbas yang merasa tak terima dimiringkan oleh sentilan-sentilan Ramdhan yang merupakan pengacara Eyang Subur pun akhirnya kembali bersuara. Melalui Twitter, Farhat Abbas mengungkapkan beberapa perilaku Ramdhan yang menurutnya tidak seperti terlihat.
"Kesalahan nunjuk pengacara ramdhan yg begok membuat Eyang Subur Benar-benar begok!" kicau Farhat melalui akunnya @Farhatabbaslaw.
Dan tak hanya berhenti di situ saja, pengacara muda tersebut juga mengingatkan bahwa keberpihakan Ramdhan terhadap Eyang Subur merupakan sesuatu yang kurang tepat. "Yang berani membela aliran sesat adalah orang sesat juga!" (Liputan 6)

Sebagai umat Islam tentu tahu dan mengerti bahwa perbuatan Eyang Subur adalah sesat dan musyrik. Bagaimana bisa ia melanggar aturan pernikahan yang melebihi aturan agama. Kebenaran dan kesucian agama Islam tidak bisa diubah dan dirusak oleh seorang Eyang Subur meskipun dengan dalih menolong. Islam hanya memperbolehkan umatnya menikah maksimal empat orang, itu pun harus adil, tanpa paksaan, tanpa ancaman, dan harus sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan sesaca syar'iah.

Bagaimana bisa ia menghalalkan menikahi istri lebih dari empat, bagaimana bisa ia disebut suci sedang sholat pun tidak pernah. Banyak sekali manyarakat sekitar yang bersaksi bahwa Eyang Subur tidak pernah terlihat melaksanakan sholat di mesjid bahkan acara Maulid Nabi pun dilakukannya ketika kasus ini mencuat ke permukaan.

Kesaksian para korban "kebejatan" Eyang Subur semakin berani mengungkapkan keburukan dan kesesatan yang pernah ia lakukan. Eyang subur sering meminta muridnya atau istri muridnya untuk dinikahi meskipun sudah bersuami. Eyang Subur tidak pernah shalat, tidak pernah berpuasa, tidak pernah berzakat, dan tidak pernah ibadah Umrah dan Hajji padahal hartanya melimpah.

Salah seorang korban mengatakan bahwa untuk membuktikan kesesatan Eyang Subur itu sangat mudah. Panggil saja Eyang Subur kemudian suruh ia untuk adzan dan qomat atau suruh menjadi imam untuk melaksanakan shalat berjamaah Maghrib. Kita dapat dengan mudah mengetahui kebohongannya melalui cara ia membaca ayat-ayat suci AlQuran dan kefasihan di dalam membacanya. Kalau memang ia orang suci tentu ketika membaca AlQuran, bacaannya akan lebih fasih dari kita semua, setidaknya lebih baik dari para muridnya.

Dari bukti-bukti di atas, mungkin dapat menjadi pemikiran positif bagi kita. Siapa yang Gila? Kita Semua atau Pengacara Eyang Subur?

Comments

Popular posts from this blog

Menghitung Arus, Tegangan, Daya, dan Resistansi Pada Rangkaian Seri

Kapasitor atau Condensator

Menghitung Arus, Tegangan, Daya, dan Resistansi pada Rangkaian Paralel