Satuan Listrik dan Elektronika
Sebelum memperdalam pengetahuan di bidang kelistrikan dan elektronika, hal penting yang wajib diketahui adalah pengetahuan dasar besaran-besaran listrik dan elektronika atau satuan-satuan listrik dan elektronika. Ini merupakan kebutuhan mutlak yang mau tidak mau harus diketahui karena akan dibutuhkan saat melakukan perhitungan dalam merancang, menganalisa, dan membuat suatu sistem dalam bentuk rangkaian listrik atau rangkaian elektronika. Disamping itu, pengetahuan dan pemahaman satuan listrik dan elektronika akan diperlukan ketika melakukan pengukuran langsung menggunakan alat ukur.
Ada dua macam sistem satuan yakni sistem satuan dasar dan sistem satuan turunan. Sebagian sistem satuan dalam ilmu kelistrikan dan elektronika ada yang termasuk sistem satuan dasar dan sebagian lagi termasuk kategori sistem satuan turunan. Di bawah ini adalah sistem satuan sesuai dengan SI (Standar Internasional).
Satuan Dasar
Satuan Turunan
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa arus listrik termasuk satuan dasar sedangkan resistansi, kapasitas, induktansi, daya, dan satuan listrik lainnya termasuk sistem satuan turunan. Dari satuan-satuan tersebut dapat dikembangkan sesuai dengan besarnya kuantitas atau besaran yang diukur misalnya 1000 Ω sama dengan 1 KΩ, 1 A sama dengan 1000 mA, dan seterunya. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Pengetahuan dan pemahaman satuan listrik dan elektronika akan memudahkan saat pengukuran menggunakan alat ukur. Jika akan mengukur tegangan, maka selektor pada alat ukur harus di posisi Volt (V), ketika akan mengukur resistansi/ tahanan, maka selektor pada alat ukur harus di posisi Ohm (Ω), dan seterusnya. Selain itu tingkat akurasi pengukuran dapat disesuaikan, misalnya ketika melakukan pengukuran tegangan pada selektor Volt (V) dan angka atau nilai yang terukur kurang akurat, maka selektor alat ukur dapat dipindah ke mili Volt (mV) demikian juga ketika melakukan pengukuran resistansi, selektor alat ukur dapat disesuaikan dengan kebutuhan misalnya Ohm (Ω), Kilo Ohm (KΩ), dan Mega Ohm (MΩ).
Lebih jelas mengenai cara perhitungan dan pengukuran satuan listrik dan elektronika akan dibahas pada posting berikutnya.
Ada dua macam sistem satuan yakni sistem satuan dasar dan sistem satuan turunan. Sebagian sistem satuan dalam ilmu kelistrikan dan elektronika ada yang termasuk sistem satuan dasar dan sebagian lagi termasuk kategori sistem satuan turunan. Di bawah ini adalah sistem satuan sesuai dengan SI (Standar Internasional).
Satuan Dasar
Besaran/ Kuantitas
|
Satuan
|
Simbol
|
Panjang
|
Meter
|
m
|
Masa
|
Kilogram
|
Kg
|
Waktu
|
Detik/ Sekon
|
s
|
Suhu/ Temperatur
|
Kelvin
|
K
|
Intensitas Cahaya
|
Candela
|
Cd
|
Arus Listrik
|
Ampere
|
A
|
Satuan Turunan
Besaran/ Kuantitas
|
Satuan
|
Simbol
|
Daya
|
Watt
|
W
|
Gaya
|
Newton
|
N
|
Energi
|
Joule
|
J
|
Muatan Listrik
|
Coulomb
|
C
|
Tekanan
|
Pascal
|
Pa
|
Arus Listrik
|
Ampere
|
A
|
Tegangan (Beda Potensial)
|
Volt
|
V
|
Fluksi Cahaya
|
Lumen
|
Lm
|
Brightness/ Kemilauan
|
Lux
|
Lx
|
Induktansi
|
Henry
|
H
|
Induksi Magnet
|
Weber
|
W
|
Resistansi/ Tahanan
|
Ohm
|
Ω
|
Kapasitas
|
Farad
|
F
|
Konduktansi
|
Siemens
|
S
|
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa arus listrik termasuk satuan dasar sedangkan resistansi, kapasitas, induktansi, daya, dan satuan listrik lainnya termasuk sistem satuan turunan. Dari satuan-satuan tersebut dapat dikembangkan sesuai dengan besarnya kuantitas atau besaran yang diukur misalnya 1000 Ω sama dengan 1 KΩ, 1 A sama dengan 1000 mA, dan seterunya. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Besaran/ Kuantitas
|
Satuan
|
Arus Listrik (Ampere)
|
1 A (Ampere) = 1.000 mA (mili Ampere)1 mA (mili Ampere) = 1.000 uA
(micro Ampere)
|
Daya Listrik (Watt)
|
1 MW (Mega Watt) = 1.000 KW (Kilo Watt)1 KW (Kilo Watt) = 1.000 Watt
1 W (Watt) = 1.000 mW (mili Watt)
|
Resistansi (Ohm)
|
1 MΩ (Mega Ohm) = 1.000 KΩ (Klio Ohm)1 KΩ (Kilo Ohm) =
1.000 Ω
|
Kapasitas (Farad)
|
1 F (Farad) = 1.000 mF (mili Farad)1 mF (mili Farad) = 1.000 uF
(micro Farad)
1 uF (micro Farad) = 1.000 nF
(nano Farad)
1 nF (nano Farad) = 1.000 pF
(pico Farad)
|
Tegangan Listrik (Volt)
|
1 MV (Mega Volt) = 1.000 KV (Kilo Volt)1 KV (Kilo Volt) = 1.000 V
(Volt)
1 V (Volt) = 1.000 mV (mili Volt)
|
Induksi Listrik (Henry)
|
1 H (Henry) = 1.000 mH (mili Henry)1 mH (mili Henry) = 1.000 uH
(micro Henry)
|
Pengetahuan dan pemahaman satuan listrik dan elektronika akan memudahkan saat pengukuran menggunakan alat ukur. Jika akan mengukur tegangan, maka selektor pada alat ukur harus di posisi Volt (V), ketika akan mengukur resistansi/ tahanan, maka selektor pada alat ukur harus di posisi Ohm (Ω), dan seterusnya. Selain itu tingkat akurasi pengukuran dapat disesuaikan, misalnya ketika melakukan pengukuran tegangan pada selektor Volt (V) dan angka atau nilai yang terukur kurang akurat, maka selektor alat ukur dapat dipindah ke mili Volt (mV) demikian juga ketika melakukan pengukuran resistansi, selektor alat ukur dapat disesuaikan dengan kebutuhan misalnya Ohm (Ω), Kilo Ohm (KΩ), dan Mega Ohm (MΩ).