Contoh Faktur Penjualan
Suatu bisnis, apapun bentuknya pasti akan terjadi proses transaksi antara konsumen, pemilik usaha, dan supplier. Jika perusahaan bergerak dalam bidang jasa misalnya jasa instalasi listrik atau service komputer, maka akan terjadi transaksi pemasangan kabel listrik atau perbaikan laptop dan komputer. Demikian juga jika perusahaan bergerak dalam bidang jual-beli misalnya grosir alat tulis kator, maka akan terjadi transaksi pejualan buku, pensil, atau alat tulis lainnya.
Apapun usahanya, pasti akan terjadi transaksi meskipun usaha tersebut bukan perusahaan besar yang mempunyai target pasar luas dengan kuantitas produk yang besar. Sebagai bukti transaksi biasanya dibuat suatu catatan kecil yang diinamakan faktur atau nota. Selain sebagai bukti fisik bahwa sudah terjadi transaksi, faktur ini dapat berguna sebagai arsip baik untuk konsumen maupun untuk perusahaan. Jika perusahaan bergerak dibidang penjualan produk maka bukti transaski ini bisa dalam bentuk nota penjualan, kuitansi penjualan, atau faktur penjualan.
Meskipun faktur penjualan dapat bermanfaat sebagai bukti transaski, tetapi tidak semua perusahaan membuat faktur khusus untuk keperluan ini. Alasannya karena perusahaan tersebut masih kecil dan belum membutuhkan faktur penjualan. Kalaupun konsumen membutuhkan, maka faktur tersebut dibuat sederhana dengan format standaryang diberi stempel.
Kasusnya tentunya berbeda dengan perusahaan besar atau yang sedang berkembang. Faktur penjualan sangat dibutuhkan sebagai bukti fiisik dan arsip keuangan yang nantinya dapat digunakan sebagai bukti jika suatu saat konsumen melakukan komplain. Berapapun jumlah transaski, perusahaan profesional akan selalu memberikan faktur penjualan meskipun konsumen tidak memintanya.
Jika sahabat membutuhkan, di bawah ini adalah salah satu contoh faktur penjualan. Ada beberapa hal yang perlu ada di dalam faktur penjualan yang ditulis dalam kolom-kolom tertentu yakni:
Format layout pada contoh faktur penjualan di atas tidak mutlak, sahabat dapat mengubahnya sesuai dengan kebutuhan, demikian juga dengan data-datanya.
Apapun usahanya, pasti akan terjadi transaksi meskipun usaha tersebut bukan perusahaan besar yang mempunyai target pasar luas dengan kuantitas produk yang besar. Sebagai bukti transaksi biasanya dibuat suatu catatan kecil yang diinamakan faktur atau nota. Selain sebagai bukti fisik bahwa sudah terjadi transaksi, faktur ini dapat berguna sebagai arsip baik untuk konsumen maupun untuk perusahaan. Jika perusahaan bergerak dibidang penjualan produk maka bukti transaski ini bisa dalam bentuk nota penjualan, kuitansi penjualan, atau faktur penjualan.
Meskipun faktur penjualan dapat bermanfaat sebagai bukti transaski, tetapi tidak semua perusahaan membuat faktur khusus untuk keperluan ini. Alasannya karena perusahaan tersebut masih kecil dan belum membutuhkan faktur penjualan. Kalaupun konsumen membutuhkan, maka faktur tersebut dibuat sederhana dengan format standaryang diberi stempel.
Kasusnya tentunya berbeda dengan perusahaan besar atau yang sedang berkembang. Faktur penjualan sangat dibutuhkan sebagai bukti fiisik dan arsip keuangan yang nantinya dapat digunakan sebagai bukti jika suatu saat konsumen melakukan komplain. Berapapun jumlah transaski, perusahaan profesional akan selalu memberikan faktur penjualan meskipun konsumen tidak memintanya.
Jika sahabat membutuhkan, di bawah ini adalah salah satu contoh faktur penjualan. Ada beberapa hal yang perlu ada di dalam faktur penjualan yang ditulis dalam kolom-kolom tertentu yakni:
- Nama Perusahaan
- Logo Perusahaan
- Tanggal Transaksi
- Nomor Faktur
- Kode Barang
- Kuantiti/ Jumlah
- Harga Satuan
- Jumlah Total
- Nama Customer
- No. Telepon Customer
- Alamat Customer
Contoh Faktur Penjualan |
Format layout pada contoh faktur penjualan di atas tidak mutlak, sahabat dapat mengubahnya sesuai dengan kebutuhan, demikian juga dengan data-datanya.
Min, apakah faktur sama dengan nota ataupun invoice? Website Gratis
ReplyDelete