Mutilasi di Jakarta
Awalnya, istri korban Merlina Suparmin melaporkan peristiwa hilangnya sang suami ke Polsek Penjaringan. Berdasarkan keterangan Merlina didapat informasi korban sempat izin pada istrinya hendak pergi untuk menagih utang di lokasi kejadian. Berdasarkan informasi tersebut akhirnya pihak kepolisian berhasil meringkus tersangka, mereka langsung mendatangi lokasi kejadian untuk olah TKP. Di tempat kejadian ditemukan koper, dua kardus, dan lima kantong kresek yang diduga sebagai tempat menyimpan potongan tubuh korban mutilasi.
Menurut Kompol Susatyo Purnomo, pelaku mutilasi di Jakarta berhasil ditangkap di Surabaya dan kini dibawa ke Jakarta untuk diminta pertanggungjawaban. Menurut Kriminolog Universitas Indonesia, Erlangga Masdiana, melihat pelaku mutilasi di Ancol bisa saja meniru gaya Benget.
"Dalam kasus mutilasi ini ada keunikannya, ada aspek imitasi, Karena memang orang seringkali mudah dipengaruhi atau terinspirasi oleh media," ucap Erlangga, dihubungi Kamis (14/3/2013) siang. Tujuan pelaku meniru kasus mutilasi di Ciracas tidak lain untuk menghilangkan jejak. "Atau bisa juga itu dilakukan karena ada hubungan-hubungan yang tidak harmonis antara pelaku dengan korban sehingga terjadi pelampiasan dendam kesumat terhadap korban," kata Erlangga. (Tribun Jakarta)Meskipun pelaku selalu berhasil ditangkap kepolisian, namun hal yang lebih penting adalah tindakan preventif. Bagaimana langkah real yang harus dilakukan semua pihak agar kasus mutilasi di Jakarta khususnya dan di seluruh Indonesia pada umumnya tidak terjadi lagi.
Comments
Post a Comment
Mohon maaf, komentar tanpa identitas, komentar spam, komentar yang memancing perselisihan, melanggar norma, dan komentar iklan akan dihapus.